Tarteel: Jembatan Digital untuk Membantu Menjaga Cinta pada Al-Qur’an
Di tengah kesibukan hidup modern, seringkali kita merasa sulit untuk menjaga konsistensi dalam membaca dan mengulang hafalan Al-Qur’an. Waktu terasa sempit, tenaga habis untuk urusan dunia, hingga tanpa sadar ayat-ayat yang pernah kita hafal mulai terlupakan. Padahal, menjaga hafalan dan terus murojaah adalah kunci agar Al-Qur’an tetap terikat dalam hati. Namun, siapa sangka bahwa teknologi yang selama ini dianggap menjauhkan kita dari nilai spiritual, justru bisa menjadi sahabat untuk mendekatkan diri kepada Al-Qur’an. Salah satu buktinya adalah hadirnya Aplikasi Tarteel, sebuah inovasi digital yang dirancang khusus untuk membantu umat Islam menjaga bacaan dan hafalan Qur’an (Nurrohim, 2019).
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang agung, allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya bahwa salah satu tujuan diturunkannya adalah agar mudah dibaca dan dipahami untuk dijadikan pembelajaraan bagi manusia:
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ ١٧
“Sungguh, Kami benar-benar telah memudahkan Al-Qur’an sebagai pelajaran. Maka, adakah orang yang mau mengambil pelajaran?” (Q.S Al-Qamar ayat 17)
Ayat ini Allah ulang sebanyak empat kali dalam surah Al-Qamar untuk memberikan peringatan sekaligus pelajaran bagi umat manusia. Allah menekankan pentingnya mempelajari, menghayati, dan mengambil pelajaran dari Al-Qur’an. Dalam ayat lain, Allah berfirman:
بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ
“Sebenarnya, ia (Al-Qur’an) adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Tidaklah mengingkari ayat-ayat Kami, kecuali orang-orang zalim” (Q.S Al-Ankabut ayat 49).
Ayat ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an bukan sekadar kitab yang dibaca dengan lisan atau ditulis di atas lembaran kertas, melainkan hidup dan tertanam dalam hati orang-orang berilmu, yang menjadikannya sebagai petunjuk dan cahaya dalam kehidupan. Allah memuliakan orang-orang yang membawa Al-Qur’an dalam dada mereka, karena merekalah penjaga-penjaga wahyu-Nya di muka bumi. Maka dari itu, menjaga hafalan Al-Qur’an dengan murajaah adalah bentuk nyata menjaga agar ayat-ayat itu tetap kuat dalam dada kita. (Nurrohim & Nursidik, n.d., 2022).
Lalu apa itu aplikasi Tarteel? Tarteel bukan sekadar aplikasi mushaf digital. Ia dilengkapi dengan kecerdasan buatan (AI) yang mampu mendengarkan bacaan kita, lalu mendeteksi jika ada kesalahan dalam tajwid atau hafalan. (Nasir and Nurrohim 2025) Dengan kata lain, Tarteel bisa berperan layaknya guru yang selalu siap menemani kita membaca dan mengulang hafalan kapan pun dan di mana pun. Aplikasi ini dilengkapi dengan beberapa fitur yang dapat mendukung dalam muraja’ah, anatara lain:
1. Pengecekan bacaan secara real-time: aplikasi memberi tahu ketika kita salah membaca ayat.
2. Mode hafalan (Hifz Mode): menutupi sebagian ayat agar kita bisa melatih ingatan.
3. Statistik dan pencatatan: membantu kita melacak seberapa sering murojaah dan sejauh mana hafalan terjaga.
4. Kemudahan akses: aplikasi ini dapat diakses melalui smartphone, Al-Qur’an bisa selalu ada dalam genggaman.
Tidak mudah bagi mahasiswa yang juga seorang penghafal Al-Quran, diantara jadwal kuliahnya yang padat serta hafalan yang mulai pudar. Terkadang mereka tidak sempat hadir di halaqah tahfiz atau bertemu guru. Tapi teknologi hari ini memberi harapan, Tarteel menjadi “jembatan digital.” (Nurrohim, 2024) Murajaah tak harus menunggu waktu luang, ia mempermudah siapa saja untuk tetap terhubung dengan Al-Qur’an, meski dengan waktu terbatas. Karena Al-Qur’an selalu punya ruang di hati yang tak menyerah. (Nirwana An et al. 2023) Murojaah bukan hanya tentang mempertahankan hafalan, tetapi juga cara menjaga ikatan cinta dengan Al-Qur’an. Semakin sering kita mengulang, semakin kuat pula ikatan itu. Allah berfirman:
اِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَاِنَّا لَهٗ لَحٰفِظُوْنَ
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar menjaganya.” (QS. Al-Hijr ayat 9).
Ayat ini memberi jaminan bahwa Al-Qur’an akan selalu terjaga. Namun, manusia yang diberi amanah menghafalnya tetap punya kewajiban untuk berusaha menjaga hafalan itu. Dan salah satunya adalah dengan istiqamah murojaah. Al-Qur’an adalah cahaya yang harus selalu dijaga dalam hati. Murojaah adalah ikhtiar agar cahaya itu tidak padam. (Salam et al. 2024) Dan Tarteel hadir sebagai salah satu jembatan digital yang memudahkan langkah kita dalam menjaga cinta pada Al-Qur’an. Namun, perlu diingat: aplikasi hanyalah alat bantu.
Yang terpenting adalah niat dan kesungguhan kita dalam berinteraksi dengan kalamullah. (Nurrohim et al. 2024) Mari jadikan Tarteel bukan hanya aplikasi di ponsel, tetapi sahabat dalam perjalanan kita mencintai dan menjaga Al-Qur’an. Karena pada akhirnya, yang kita harapkan bukan hanya hafalannya yang terjaga, melainkan juga hati kita yang senantiasa hidup bersama cahaya-Nya. (Nurrohim and Adyatma, n.d. 2022).
Penulis: Anisa Nur Utami
Editor: Aryanti Artikasari

