Koreksi Tajwid Digital On-Demand dengan Qara’a AI
Seringkali, perjalanan membaca Al-Qur’an terhambat oleh satu ketakutan klasik: ketidakakuratan Tajwid dan Makhraj huruf, terutama bagi pembelajar mandiri. Tidak selalu ada guru (muqri’) di sisi kita untuk mengoreksi detail pelafalan huruf Arab secara instan dan personal. Keterbatasan inilah yang dijawab oleh inovasi desain media pembelajaran digital.
Allah SWT berfirman mengenai pentingnya membaca dengan benar (tartil):
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan (tartil).” (QS. Al-Muzzammil: 4)
Ayat ini menegaskan pentingnya tartil (keteraturan dan ketepatan bacaan), yang menjadi landasan filosofis aplikasi seperti Qara’a AI. Aplikasi ini, hadir sebagai studi kasus revolusioner yang fokus pada koreksi tajwid dan tahsin secara real-time. Ini membuktikan bagaimana teknologi on-demand dapat mengatasi hambatan teknis pelafalan, memungkinkan setiap orang mendapatkan umpan balik seketika yang sangat penting untuk akurasi bacaan. Bahkan, studi Al-Qur’an dan Tafsir menunjukkan bahwa inovasi media seperti ini sangat mendesak (Nurrohim et al., 2024)
Ini adalah era di mana kualitas bacaan Al-Qur’an dapat ditingkatkan secara mandiri, tanpa harus menunggu sesi Tahsin mingguan.
Inti dari desain Qara’a adalah mengubah sesi belajar Tahsin yang kaku menjadi interaksi personal yang efektif. Fitur-fiturnya dirancang untuk memberikan umpan balik instan—prinsip desain terpenting dalam pembelajaran.
1. Koreksi Cerdas: Deteksi Makhraj dan Tajwid Real-Time
Qara’a unggul dalam fungsinya sebagai “guru Tahsin digital” yang sangat teliti. Qara’a berfungsi sebagai “guru Tahsin digital” yang sangat teliti, menggunakan teknologi AI pengenalan suara yang dilatih khusus untuk membedakan detail Makhraj (pelafalan huruf Arab) dan penerapan hukum Tajwid (seperti idgham, ikhfa, qalqalah). Keunggulan utamanya adalah koreksi real-time, di mana AI akan segera memberikan notifikasi visual jika pengguna melakukan kesalahan pada harakat, panjang-pendek, atau hukum tajwid saat membaca. Mekanisme feedback seketika ini sangat krusial karena membantu memperkuat memori otot, sejalan dengan kebutuhan feedback cepat yang meningkatkan kualitas pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) (Nasikhah & Andriansyah, 2021).
2. Kurikulum Tahsin dan Gamifikasi
Desain Qara’a menawarkan Kurikulum Terstruktur yang kuat, menggunakan Mode Belajar Bertahap dari Huruf Hijaiyah hingga Tahsin dan Tajwid mendalam agar pengguna tak hanya tahu letak, tapi juga cara perbaikan kesalahan. Motivasi dijaga melalui Gamifikasi dan latihan interaktif (kuis, progress bar, level). Aplikasi ini juga menjembatani akurasi teknologi AI dengan keabsahan keilmuan (sanad) melalui opsi Dukungan Manusia (Setor Ayat ke ustadz/ustadzah asli).
3. Tracking Progress dan Habit Building
Untuk meningkatkan kualitas bacaan dan konsistensi latihan, aplikasi dilengkapi dengan Progress Tracking Mendalam. Fitur ini mencatat riwayat bacaan dan melacak area Tajwid yang paling sering salah, memungkinkan pengguna atau guru untuk mengetahui kelemahan spesifik yang harus dilatih lebih intens. Aplikasi juga mendukung Pembiasaan (Habit Building) melalui fitur pengingat dan sesi terstruktur untuk menciptakan kebiasaan harian (tahsin habit). Hal ini selaras dengan prinsip Ḥikmah (kebijaksanaan) dalam Al-Qur’an, di mana konsistensi adalah kunci mencapai tujuan spiritual (Nurrohim & Sidik, 2020)
Meskipun Qara’a unggul dalam aspek teknis makhraj dan tajwid, desain media yang komprehensif tetap harus berakar pada ilmu agama yang kuat.
Inovasi Qara’a adalah alat bantu yang luar biasa untuk melatih keterampilan teknis, membebaskan waktu guru untuk fokus pada aspek yang tak tergantikan, yaitu pendalaman Tafsir dan kontekstualisasi nilai-nilai Al-Qur’an dan Hadis.
Misalnya, konsep penting seperti Al-Tarjih fi Al-Tafsir (metode memilih pendapat tafsir yang lebih kuat) (Nurrohim, 2019) atau diskusi etika komunikasi Al-Qur’an (Sukmaningtyas et al., 2024) tetap harus diajarkan melalui bimbingan manusia. Begitu pula dengan pemahaman terhadap perbandingan penafsiran misalnya, tentang pakaian Muslimah (Nurrohim & Jannah, 2020) yang membutuhkan diskusi mendalam.
Aplikasi seperti Qara’a membuktikan bahwa Kecerdasan Buatan telah merevolusi cara kita mendekati Al-Qur’an. Desainnya yang berpusat pada akurasi tajwid real-time, pembelajaran terstruktur, dan motivasi diri, memungkinkan setiap Muslim meningkatkan kualitas bacaan dan Tahsin dengan disiplin yang lebih tinggi.
Dari Utsman bin ‘Affan Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari al-Qur`an dan mengajarkannya.” [HR. Al-Bukhari]. (Aisyah, 2022)
Hadis ini menegaskan keutamaan belajar, yang kini semakin difasilitasi oleh teknologi. Di masa sekarang era di mana teknologi dan tradisi berjalan beriringan, menghasilkan bacaan yang tidak hanya benar secara lafal, tetapi juga mendalam secara spiritual.
Penulis: Jundyah Zahrah Rabbani
Editor: Aryanti Artikasari

