Perempuan berdampak Melalui MIB IMM Muhammad Abduh FAI UMS
Madrasah IMMawati Berbicara (MIB) di laksanakan kembali pada Sabtu dan minggu tanggal 1-2 Juni 2024 oleh bidang IMMawati PK IMM Muhammad Abduh FAI UMS di SMP Muhammadiyah Kottabarat Program Khusus. MIB adalah program pelatihan pemberdayaan perempuan untuk media pembelajaran mengenai isu-isu keperempuanan yang telah di laksanakan sejak periode sebelumnya. Pada periode 2024 ini bidang IMMawati PK IMM Muhammad Abduh FAI UMS kembali Mengadakan pelatihan MIB dikarenakan periode saat ini masih memiliki keresahan yang masih ada pada kader IMMawati/perempuan yaitu sulitnya untuk menyampaikan permasalahan dalam bentuk verbal maupun non-verbal.
Dalam pelatihan kali ini menggagas sebuah tema mengenai “Voice of improvement: Amplify Your Impact, Inspire other”, alasan tema ini di angkat untuk meningkatkan gagasan dalam sebuah karya. Anisa Fadhila selaku ketua Panitia MIB menerangkan, ” hampir semua perempuan sangat sulit untuk menyampaikan aspirasi dan keresahan melalui komunikasi secara langsung padahal sebenarnya penyampaian tidak hanya melulu pada komunikasi secara langsung namun bisa dengan sebuah karya misalnya dalam bentuk tulisan, design kreatif maupun video kreatif sehingga menjadi alternatif untuk memberi ruang kepada perempuan dalam menyampaikan aspirasi serta keresahannya”. Acara di ikuti 18 Peserta dari Komisariat yang berbeda dan dipandu oleh 5 fasilitator kelas.
Uniknya pelatihan Madrasah IMMawati Berbicara (MIB) tidak hanya di ikuti oleh perempuan namun beberapa laki-laki boleh mengikuti rangkain kegiatan ini. Salah satu peserta laki-laki yang mengikuti Dhiya’ Ahsanul Fikri peserta dari PK IMM Muhammad Abduh FAI UMS menerangkan alasannya, ” persoalan Kesetaraan gender yang menjadi perhatian topik menarik saya untuk mempelajari lebih dalam di pelatihan ini, sehingga tidak hanya perempuan saja yang harus tau mengenai persoalan Kesetaraan gender tetapi laki-laki pun harus tau juga mengenai hal itu agar tidak terjadi tumpang tindih” imbuhnya. Anisa Fadhila menambahkan, ” acara ini alhamdulilah lebih baik antusiasnya dari pada pelatihan periode yang lalu, pada pelatihan ini diikuti 18 peserta dari perwakilan Komisariat di kampus UMS dan mengikuti acara penuh rangkain acara sampai akhir berbeda dengan pelatihan sebelumnya yang banyak beberapa peserta tidak mengikuti secara penuh dan MIB dilaksanakan sesuai kebutuhan di setiap periodenya jadi belum tentu pada periode kedepannya MIB dilaksanakan kembali”.
Pada hari Sabtu rangkaian kegiatan dibuka pada jam 09.30 WIB sampai jam 10.30 WIB, yang disambut oleh perwakilan Kepsek SMP Muhammadiyah kottabarat PK, perwakilan Pimpinan Cabang IMM Sukoharjo dan Ketua Umum PK IMM Muhammad Abduh FAI UMS. setelah acara pembukaan dilanjutkan sesi materi 1 mengenai kesetaraan gender di sampaikan oleh Ibu Nurul Ummatun sampai pada jam 12.15 WIB dan dilanjut Ishoma serta ice breaking kepada peserta dipandu oleh tim fasilitator. Kemudian pada jam 13.00 WIB di lanjutkan sesi materi ke 2 mengenai Kepemimpinan perempuan oleh Ibu Ninin Karlina aktivis Ketua PD Nasyiatul Aisyiyah Sukoharjo Jawa Tengah sampai pada pukul 15.00 WIB dan dilanjutkan Ishoma. Pada pukul 16.00 WIB dilanjutkan sesi materi ke 3 oleh Direktur Pesma KH Mas Mansur UMS Ibu Muamarah mengenai Self improvement sampai pada Waktu Maghrib menjelang. Acara di lanjutkan Ishoma sampai pada pukul 20.00 WIB di lanjutkan sesi FGD (Forum Group Discusion) di pandu oleh tim fasilitator sampai pada pukul 22.30 dan di lanjutkan istirahat. Pada Minggu pukul 09.00 WIB sesi materi ke 4 yang di sampaikan oleh mas Fathan Attamimi dari Humas UMS mengenai Skill menuangkan ide pada karya sampai pukul 11.00 WIB. acara dilanjut ishoma dan rangkaian penutupan pelatihan yang di hadiri oleh perwakilan Kepsek SMP Muhammadiyah kottabarat Program Khusus, Ketua Umum PC IMM Sukoharjo, dan Ketua Umum PK IMM Muhammad Abduh FAI UMS.
Harapan besar setelah selesainya pelatihan MIB peserta dapat mengembangkan Skill dalam sebuah karya dan lebih percaya diri dalam menyampaikan aspirasi kekhalayak umum sehingga menginspirasi serta dampak kepada orang lain untuk berani bersuara.
Penulis : Riyan Herdiyanto