FILMRESENSI

Film Ant Man And Wasp : Quantumania

  • Identitas Film

Judul: Ant-Man and The Wasp | Quantumania

Jenis Film: Action, Adventure, Fantasy, Comedy

Sutradara: Peyton Reed 

Prodksi: Marvel Cinematic Universe

Pemain: Paul Rudd (Scott Lang, Ant-Man), Evangeline Lilly (Hope van Dyne, Wasp), Jonathan     Majors (Kang the Conqueror), Bill Murayy (Lord Krylar), Kathryn Newton (Cassie Lang), Michelle Pfeiffer (Janet van Dyne, Wasp)

Penulis : Jeff Loveness

Durasi : 2 jam 5 menit

  • Sinopsis

Film Ant-Man and the Wasp : Quantumania merupakan urutan kisah ketiga dari film Ant-Man, dan menjadi pembuka fase ke-5 dari film Marvel Cinematic Universe (MCU). Pada Film ini, pemirsa akan dibawa masuk kedalam menjelajahi dunia baru, yaitu Quantum Realm. Film Ant-Man yang merupakan serial ketiga ini, bercerita tentang keluarga pahlawan Ant-Man, Scott Lang dan Hope Van Dyne. Dalam dunia baru tersebut keluarga superhero ini akan bertemu dengan musuh baru mereka, Kang The Conqueror. Pada Awalnya kehidupan keluarga berjalan cukup bahagia, bersama dengan orang tua mereka, Janet Van Dyne dan Hank Pym, juga anak gadis cantiknya Cassie Lang banyak menghabiskan waktu bersama. Cassie semakin menunjukkan ketertarikan dan bakatnya di bidang Sains dan Teknologi. Mengikuti jejak ayahnya, khususnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia Quantum (Quantum Realm).

Akan tetapi pada suatu waktu, ketika semuanya sedang berdiskusi di ruangan khusus mereka, Cassie menunjukkan hasil karya terbarunya. Sebuah alat yang dianggapnya jadi solusi untuk membantu banyak orang sebagai superhero. “Ini seperti satelit untuk ruang yang lebih dalam, tapi Quantum,” terang Cassie. Sang Nenek, Janet Van Dyne sempat melarang untuk menggunakan alat tersebut. Dirinya pun meminta Cassie untuk mematikan alat tersebut. Namun, sudah terlambat, secara tiba-tiba mereka tersedot kedalam alat tersebut dan akhirnya masuk dalam dunia Quantum. Disana mereka bertemu dengan berbagai makhluk aneh dan dunia semesta yang jauh berbeda. Mereka pun memulai petualangan yang melampaui batas. Dalam dunia Quantum inilah mereka bertemu dengan musuh baru, Kang The Conqueror. Yang dalam hal ini Kang begitu berambisi untuk menguasai dunia Multiverse.

  • Ulasan

Jadi film ini dibuka dengan kilas balik Janet, yaitu istri Hank sekaligus ibu Hope, yang masih terjebak di dunia Quantum Realm beberapa tahun silam. Lalu, kembali ke masa kini, kehidupan Scott Lang berubah 180 derajat menjadi jauh lebih mudah setelah ia diketahui bergabung dengan Avengers untuk menyelamatkan dunia. Dunia Quantum Realm merupakan dunia yang cukup kompleks dan luar biasa. Film Ant-Man and the Wasp dicap busuk oleh Rotten Tomatoes. Dan ini menjadi film kedua MCU(Marvel CinematicUniverse) yang dianggap jelek setelah film Eternals

Menurut saya, film ini tidak begitu buruk tapi juga tidak begitu sempurna. Supaya lebih mudah, saya akan mengulas kelebihan dan kekurangan pada film MCU untuk serial Ant Man ini. Pada film ini, kita akan disuguhkan dengan visual penggambaran dunia Quantum yang begitu wah serta banyak mahkluk unik dan sangat aneh yang hidup disana. Alur ceritanya tidak begitu sulit untuk dimengerti, bahkan jika belum menonton film-film Ant-Man seri sebelumnya, kita tetap memahami bagian ceritanya. Tapi tetap saja karakter yang ada dalam film ketiga Ant-Man  ini akan lebih terasa jika kalian sudah menonton 2 film sebelumnya..

Tidak banyak komedi jika dibandingkan film kedua. David Dastmalchian kali ini masih lucu dalam bentuk alien merah, tapi tak ada rekannya dari Michael Pena. Beberapa  Komedi ringan hanya sebagai pencair drama dengan dialog yang cukup panjang. Tanpa sadar, kita akan terbawa dalam masalah peperangan dalam dunia yang sama sekali baru untuk masuk ke nalar kita. Beberapa karakter kunci seperti Kang the Conqueror mungkin kalian bisa lihat dari serial ‘Loki’ di Disney Plus. Beberapa karakter baru menjadi bumbu hiburan belaka tanpa merusak alur besar penyelamatan Cassie. Pada fil ini juga terdapat penulisan skenario yang menurut saya terkesan malas, lebih lebih dengan formula yang cukup mudah ditebak sekaligus konsep multiverse yang hanya seperti “tempelan” begitu saja. Beberapa CGI juga terasa kurang smooth, sangat disayangkan. Dan satu lagi, kemampuan adu peran para bintang, terlebih Jonathan Majors sebagai Kang the Conqueror, yang dipenuhi oleh dendam, kekejaman, dan keangkuhan.

  • Kesimpulan

Bagi peminat Marvel, lebih lebih penggemar berat dan mengikuti komiknya, kalian bisa jadi merasa sedikit kecewa dengan penggambaran beberapa tokoh atau karakter yang berbeda dengan yang ada dikomik. Salah satunya seperti karakter MODOK yang digambarkan sebagai sosok yang kejam didalam komik. Sedangkan dalam film, karakter tersebut menurut saya masih kurang kejam, bahkan sekadar dianggap jadi bahan gurauan saja. Dan chemistry antara Paul Rudd sebagai Ant-Man, dengan Evangeline Lilly sebagai Hope, dan Kathryn Newton sebagai Cassie, terlihat sangat kurang intens. Saya sendiri tidak melihat adanya emosi dari love interest maupun hubungan ayah dan anak dari ketiganya. Tapi jangan khawatir, film Ant-man and the Wasp tetap bisa kalian nikmati dan cukup menghibur.

Penulis : Eka Lusiana (Mahasiswa Prodi IQT)

admin

Islamika Media Group merupakan Lembaga Pers Mahasiswa yang berada di bawah naungan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *