ARTIKEL

Bersyukur Dengan Iman yang Lebih Kuat

Kehidupan kita di dunia ini adalah perjalanan yang penuh lika-liku, dengan berbagai cobaan, kebahagiaan, dan tantangan. Di tengah-tengah semua itu, iman kita adalah satu-satunya penuntun yang dapat memberikan kita ketenangan dan kekuatan. Salah satu cara terpenting untuk memperkuat iman adalah melalui sikap syukur.

Hidup akan terasa indah dan bahagia bila kita menjadi manusia yang bersyukur. Karena, syukur mengajarkan kita untuk selalu memaknai setiap peristiwa dalam kehidupan dan sudut pandang positif (husnudzan). Karena itulah, syukur akan membuat hati kita senantiasa tentram dan damai. Syukur juga akan mengantarkan kita pada pencapaian kesuksesan di dunia dan akhirat.

Syukur adalah suatu ungkapan rasa terima kasih kepada Allah atas segala hal yang kita miliki. Syukur, secara bahasa, berasal dari kata “syakara“,  yang berarti pujian atas kebaikan, penuhnya sesuatu. Syukur juga berarti menampakkan sesuatu ke permukaan. Dalam hal ini, menampakkan nikmat Allah antara lain dalam bentuk memberikan sebagian nikmat Allah itu kepada orang yang membutuhkan. Sedangkan menurut istilah syara‘, syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah yang disertai dengan ketundukkan kepada-Nya dan mempergunakan nikmat tersebut sesuai dengan kehendak Allah. Ini bukan hanya tentang mengucapkan kata-kata “Alhamdulillah” secara rutin, tetapi tentang menjalani kehidupan sehari-hari dengan kesadaran dan rasa syukur terhadap setiap nikmat yang Allah berikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana kita dapat meningkatkan iman kita dengan menjalani kehidupan yang lebih penuh syukur.

  1. Kesadaran akan Nikmat Allah

Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa semua yang kita miliki, baik itu keluarga, pekerjaan, kesehatan, atau harta, adalah nikmat Allah. Dengan menyadari hal ini, kita akan lebih mudah bersyukur atas segala sesuatu yang kita alami dalam hidup. Dewasa ini, di tengah himpitan permasalahan yang menimpa umat manusia, tidak sedikit kita temui perilaku orang-orang yang belum memiliki rasa sabar. Sebagai contohnya, banyak sekali tindak kriminal, pencurian, perampokan, korupsi, dan sebagainya yang didasari karena ketidak sanggupan mereka dalam menahan ujian yang sedang mereka hadapi. Namun, kita sering salah dalam mengartikan ujian itu, karena tidak selamanya ujian itu berupa penderitaan. Ujian juga bisa berupa kekayaan dan keindahan fisik yang dititipkan oleh Allah kepada kita semua untuk kita jaga.

وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ١٥٥‏ الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ  ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ‏ ١٥٦ 

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn”  (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)” (Qs.Al-Baqarah:155-156)

2. Doa sebagai Sarana 

Doa adalah cara utama kita berkomunikasi dengan Allah. Melalui doa, kita dapat merasa lebih dekat dengan-Nya, dan kita dapat menyampaikan perasaan syukur kita. Bicarakan keinginan, harapan, dan ketakutan kita kepada Allah dalam doa. Secara khusus, doa terkait syukur yang disebut dalam al-Qur’an dan bisa kita baca setiap saat, yaitu:

 “Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri”. (Q.S. Al-Ahqaf: 15).

3. Belajar dari Al-Quran dan Hadis

Al-Quran dan Hadis adalah sumber utama ajaran Islam. Syukur merupakan energi yang dahsyat untuk menggapai kesuksesan dan kebahagian hidup di dunia dan di akhirat. Membaca dan merenungkan ayat-ayat dalam Al-Quran dan hadis yang berbicara tentang syukur dapat membantu kita memahami pentingnya sikap ini dalam Islam. Silahkan renungkan salah satu firman Allah dalam ayat al-Qur’an: 

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim:7)

Dan hadis  yang terkait dengan bersyukur, yakni:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ

Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pandanglah orang yang berada di bawah kalian, jangan memandang yang ada di atas kalian, itu lebih baik membuat kalian tidak mengkufuri nikmat Allah.” (HR. Muslim).

Dari hadis dan ayat tersebut menunjukkan bahwa nikmat yang diberikan oleh Allah kepada semua manusia dan mahkluk-Nya sungguh luar biasa banyaknya dan perlu disyukuri dengan sepenuh hati perasaan dan akal pikiran.

4. Membantu Sesama

Berkat dan nikmat yang kita terima harus digunakan untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Ini adalah salah satu cara paling konkret untuk mengekspresikan rasa syukur kita dan memperkuat iman. Allah juga memerintahkan Nabi Muhammad SAW yang perlu kita ikuti terkait dengan kewajiban untuk mendirikan salat dan berkurban (fashally lirabbika wanhar). Shalat dan kurban dalam ayat ini merupakan wujud syukur manusia atas nikmat Allah. Dalam shalat, kita bersyukur karena Allah telah menganugerahkan banyak nikmat. Sedangkan kurban, seperti diilustrasikan dalam ayat di atas merupakan simbolisasi rasa syukur dengan cara mengorbankan sebagian harta yang dimiliki untuk kemudian dibagikan sesuai ketentuan syariat.

5. Menghadapi Ujian dengan Kesabaran

Kehidupan tidak selalu akan berjalan sesuai keinginan kita, dan ada saat-saat ketika kita akan diuji. Tapi iman yang kuat memungkinkan kita untuk menerima ujian ini dengan kesabaran dan syukur. Ingatlah bahwa setiap ujian adalah kesempatan untuk tumbuh dan menguatkan iman Anda.

Hidup memang tak akan lepas dari dua pilihan. Senang atau sedih,bahagia atau menderita,tangis atau tawa. Tergantung kita menerima kenyataan hidup, Bersyukur atau tidak.

Penulis: Laily Munawaroh

admin

Islamika Media Group merupakan Lembaga Pers Mahasiswa yang berada di bawah naungan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *