Menguak Peran Mahasiswa di Tengah Pandemi, BEM FAI Ajak Mahasiswa FAI Diskusi Santai Lewat Bincang Ormawa | Part II
Islamikaonline.com Selasa, (19/5) Bincang Ormawa part II telah selesai dilaksanakan. Kegiatan yang diadakan oleh BEM FAI ini memang terbagi dalam 2 part. Part pertama telah selesai dilaksanakan pada Senin, (18/5). Part II ini menyambung pembahasan dari part I kemarin. Masih dengan tema yang sama yaitu Refleksi Gerakan Mahasiswa Masa Pandemi , Mahasiswa bisa apa ?” . Namun, di part II ini menghadirkan pemateri yang berbeda dari sebelumnya. Dimana ketika di part I pemateri berasal dari ketua HMP yang ada di Fakultas Agama Islam yakni ketua umum HMP PAI, ketua umum HMP HES, dan ketua umum HMP IQT. Di part II ini giliran ketua umum dari 3 ormawa FAI lainnya sebagi pemateri yakni Muhammad Ashar selaku ketua umum BEM FAI, Syahrifa Dwi Fitri selaku ketua umum DPM FAI, dan Andi Setiawan selaku pimpinan umum LPM-F Islamika. Di part II ini juga ada penambahan jumlah peserta. Dimana jumlah peserta di part I kemarin ada sekitar 75 peserta. Namun, di part II ini peserta bertambah menjadi 94 peserta.
Bincang ORMAWA di part I telah dijelaskan mahasiswa bisa apa disaat pandemi saat ini. Saya akan mengingatkan kembali kutipan dari pemateri di part I, bahwa kita sebagai mahasiswa “seharusnya ikut berperan aktif dalam penanggulangan pandemic ini, begitu banyak aspek kehidupan yang menunggu bantuan dan gerakan dari para mahasiswa. Kita juga bisa memanfaatkan platform media sosial yang kita punya untuk membuat gerakan bersama mahasiswa lainnya.”
“Mari bicara mahasiswa, sebelum kita lanjut, saya ingatkan bahwasanya mahasiswa itu bagian dari masyarakat pada umumnya. Jadi jika mahasiswa itu berjuang untuk masyarakat umum berarti dia juga berjuang untuk dirinya sebagai mahasiswa. petani,pedagang,pemerintah,dan lain-lain sama dengan Masyarakat. Semua hanya berbeda pertanggung jawabannya”, ujar Andi.
Menurut Muhammad Ashar, peran mahasiswa di tengah pandemi ini adalah yang pertama, seorang mahasiswa harus lah mampu menawarkan perubahan pada masyarakat, maka hal pertama sebelum melakukan perubahan kepada masyarakat harus lah seorang mahasiswa itu mampu merubah dirinya menjadi seorang yang mampu membawa perubahan di masyarakat. Kedua berbicara tentang agent of sosial control adalah bagaimana seorang mahasiswa mampu menempatkan dirinya sebagai kaum tengah, dia berada di antara masyarakat dan pemerintah, maka pada suatu kondisi ia menjadi penyambung lidah rakyat untuk menginterupsi kekuasaan yang tidak berpihak pada masyarakat, dan pada satu kondisi ia menjadi rekan pemerintah dalam upaya mensukseskan kegiatan pemerintah yang berimplikasi baik bagi kehidupan masyarakatnya.
Lantas bagaimana kita dapat menyikapi yang terjadi saat ini ? Mengutip kata dari pemateri pertama, Kita sebagai mahasiswa juga senantiasa mengawasi kondisi perpolitikan Indonesia. Karena kita semua tahu kondisi politik hari ini begitu miris. Mari kawal perkembangan sosio politik Indonesia dengan ikut andil dalam memberikan kritik dan saran pada masyarakat dan pemerintah. Belakangan ini ada banyak kebijakan pemerintah yang terlewatkan oleh pengawasan kita, banyak kebijakan yang diputuskan tak berkenan di hati masyarakat. Maka, mengawasi pemerintah merupakan hal yang seharusnya dilakukan mahasiswa. Dan tentunya dengan harapan pemerintah dapat memberi kebijakan yang tepat.”ada pepatah mengatakan sudah jatuh tertimpa tangga pula”. Baiklah, tak masalah Indonesia hari ini jatuh, tapi jangan biarkan tangga itu menimpa kita, agar kita tidak cedera terlalu parah.
Aktivitas yang bermanfaat dan bisa dilakukan di masa pandemi ini terkhusus untuk mahasiswa “harus berani untuk menyampaikan aspirasi, pendapat, kritik serta saran yang kalian miliki. Mahasiswa memiliki peranan intelektual, harus dengan mempertimbangkan langkah yang diambil dan cerdas memilih wadah untuk menyampaikan aspirasinya. Karena kita saat ini semua masyarakat yang pastinya juga mahasiswa harus #stayAtHome #dirumahAja! Tips untuk mengusir rasa “bosan” adalah melakukan sesuatu hal yang baru bisa menjadi salah satu solusi untuk menghilangkan rasa bosan atau suntuk teman-teman selama dirumah”, Ujar Syarifa
- Reporter : Tri Nur Alfifa, Fransiska Putri Handayani
- Editor : Supraptiningsih