WARTA

Menguak Peran Mahasiswa Ditengah Pandemi, BEM FAI Ajak Mahasiswa FAI Diskusi Santai Lewat Bincang Ormawa PART 1

Islamikaonline.com Senin, (18/05) Bidang Pengembangan Intelektual Keislaman Badan Eksekutif Mahasiswa (PIK BEM) mengadakan bincang ormawa dengan tema “Refleksi Gerakan Mahasiswa Masa Pandemi Mahasiswa Bisa Apa?” Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui aplikasi Whatsapp group, yang dihadiri oleh 75 peserta dari prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Ilmu Quran dan Tafsir (IQT) dan Hukum Ekonomi Syariah (HES). Ada 2 sesi dari bincang ormawa ini. Sesi pertama dipaparkan oleh 3 pemateri yaitu pemateri pertama Itqon Futhna sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Prodi Ilmu Quran dan Tafsir (HMP IQT), pemateri kedua Izzan Naqiba selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam (HMP PAI), dan pemateri ketiga Nurkholis Majid selaku Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HMP HES).

Sebagaimana yang kita ketahui dan yang kita rasakan, pertengahan bulan maret lalu penyebaran virus Corona melanda Indonesia. Hal ini mempengaruhi beberapa faktor dalam masyarakat, seperti faktor sosial, ekonomi bahkan dalam pendidikan. Dengan adanya penerapan social distancing, maka pemerintah mengeluarkan keputusan yaitu memindahkan proses pembelajaran dari sebelumnya menggunakan system pertemuan tatap muka menjadi sistem daring (online). Lantas kita sebagai mahasiswa dapat mengambil 3 point penting dengan adanya sistem pembelajaran dan seluruh kegiatan oraganisasi mahasiswa (ORMAWA), yang pertama mengambil hikmah dari musibah ini sebab salah satu kelebihan sosial distancing membuat kita bisa lebih memahami pengaplikasian sistem daring , kedua memperbanyak Literasi, ketiga menambah Wawasan dan pengetahuan dengan teknologi yang ada kita bisa lebih memanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat bagi kita. Faktor yang kita jumpai selanjutnya berpengaruh terhadap pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat, akibat tenaga kerja dirumahkan, pemutusan hubungan tenaga kerja, perputaran perekonomian terhambat, daya beli masyarakat menurun, warga masyarakat kehilangan mata pencaharian. Kemiskinan pemicu tindak pidana penjambretan, pencurian, perampokan, penjarahan, kekacauan kehidupan sosial bermasyarakat dan mengancam stabilitas nasional.

Yusuf Qordhowi memberikan pemikiran pengentasan kemiskinan diantaranya: pertama, bekerja sendiri atau bekerjasama memproduksi barang dan jasa yang mendatangkan keuntungan. kedua, saling tolong menolong (ta’awun), ketiga, memaksimalkan zakat produktif untuk mengentaskan kemiskinan, Keempat, jaminan baitul mal, harta kekayaan kaum muslimin yang dihimpun dalam baitul mal dapat dipergunakan dalam mengentaskan kemiskinan, Kelima, kewajiban di luar zakat.

Mengutip dari tulisan pemateri  kita sebagai mahasiswa ditengah pandemi ini terdengar menyedihkan, jika mahasiswa yang hakikatnya merupakan cikal bakal kemajuan suatu bangsa seolah tidak peduli dan bersikap ‘’bodo amat” dengan dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini, mahasiswa sudah seharusnya ikut berperan aktif dalam penanggulangan pandemi ini, begitu banyak aspek kehidupan yang menunggu bantuan dan gerakan dari para mahasiswa. Kita juga bisa memanfaatkan platform media sosial yang kita punya untuk membuat gerakan bersama mahasiswa lainnya.

Nah sekarang bagaimana peran sosial kita sebagai mahasiswa, pertama perhatikan kondisi lingkungan masing-masing dan ikut membantu kebutuhan masyarakat, kedua ikut berdiskusi dan mengawasi program pemerintah, yang sedang marak mengenai bantuan dana dari pemerintah, ketiga mengambil peran dalam proses belajar adek tingkat kita yang masih sekolah, transfer ilmu kepada mereka, keempat membuat atau menyebarkan konten positif di media sosial, kelima menyalurkan bantuan-bantuan sosial.

Alex menanyakan “dalam hal seperti ini selain kita secara pribadi terjun langsung (ikut serta berbagi logistik, dan kegiatan lain pencegahan penularan covid19) seperti yang dipaparkan ketiga pemateri tersebut. Bagaimana cara kawan-kawan bertiga ini selaku nahkoda kepemimpinan organisasi menjalin komunikasi yang masif kepada anggotanya? Dan tindakan apa (mungkin berbentuk proker atau apa) yang mana hal tersebut mampu mengedukasi temen-temen se-prodi sendiri?”.

“Kalau dibilang masif, saya kira engga juga. Soalnya dalam kondisi seperti ini, teman-teman HMP sudah banyak yang memiliki kegiatan di rumah, mungkin akibat kelamaan di rumah kali yak hehe”ujar futhna.

Inti dari ketiga pemateri itu komunikasi adalah hal yang penting untuk tetap dijaga. Dengan mengadakan program One Day One Juz, mengkhatamkan Al-Quran minimal sebulan, dan membuat diskusi online dari bidang pengkajian keilmuan, untuk menambah ilmu dan juga edukasi untuk teman-teman yang lainnya.

  • Reporter : Tri Nur Alfifa
  • Editor : Supraptiningsih

admin

Islamika Media Group merupakan Lembaga Pers Mahasiswa yang berada di bawah naungan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.