CERPEN

Pemuda Yang Kuat di Tengah Fitnah Mencuat

Pemuda biasa dikenal dengan jiwanya yang membara dan  semangat yang  bergejolak. Disini dikatakan pemuda bilamana seseorang sudah memasuki usia kisaran 19-35. Biasanya seseorang yang sudah memasuki usia tersebut dia akan lebih matang dalam berfikir, matang dalam menyelesaikan suatu masalah atau perkara secara sistematis dan efektif ,bukan lagi dengan emosi.

Jika berbicara tentang pemuda pasti akan terngaung-ngaung dalam benak kita akan pidatonya Ir. Soekarno , presiden pertama Republik Indonesia “ berikan aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya .Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan ku guncangkan dunia”. Melihat dari pidato itu, pemuda memiliki keistimewaan tersendiri. Bayangkan hanya dengan 10 pemuda bung karno berani bicara akan mengguncangkan dunia. Namun, itu bukanlah hal yang mustahil, coba kita flashback  ke zaman Rosulullah SAW.  Begitu banyak pemuda-pemuda pada zaman itu mempunyai prestasi-prestasi yang sungguh luar biasa . kita lihat ada Zaid bin tsabit, pada umur 13 tahun ia sudah menjadi penulis wahyu. kita lihat pada zaman Turky Utsmani, Muhammad al Fatih seorang pemuda sang penakluk Konstatinopel pada usia 22 tahun dan masih ada banyak lagi.

Nabi SAW. Bersabda “akan datang kepada kalian masa kenabian  dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Kemudian Allah akan menghapusnya, jika Ia berkehendak menghapusnya. Setelah itu, akan datang masa kekhilafahan ‘ala minhaaj al-nubuwwah, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang. Lalu, Allah menghapusnya . setelah itu, akan datang kepada kalian , masa raja menggigit( raja yang dzalim, dan atas kehendak Allah masa itu akan datang,lalu Allah menghapusnya. Jika Ia berkehendak menghapusnya . Setelah itu, akan datang masa raja diktator(pemaksa), dan atas kehendak Allah masa itu akan datang, lalu Allah akan menghapusnya  jika berkehendak menghapusnya. Kemudian datanglah masa khilafah ‘ala minhaaj al nubuwat( khilafah yang berjalan diatas kenabian ) setelah itu beliau diam . (HR.Ahmad).

 Dari hadits diatas, dapat diketahui bahwa kita akan melalui yang namanya 5 fase zaman yakni fase kenabian, fase kekhilafahan khulafaur rosyidin , fase raja yang menggigit, fase diktator(zaman now) dan fase kekhilafahan lagi. Lantas bagaimana dengan pemuda pada zaman sekarang? Pada fase diktator ini? Pada Zaman yang penuh dengan fitnah ini?.

Kebanyakan pemuda pada zaman sekarang mereka lebih cenderung mengikuti hawa nafsu dan berfoya-foya . Merokok adalah hal yang lumrah ,narkoba tempat pelarian dari permasalahan , bahkan minum- minuman keras bagi mereka sudah menjadi kebanggaan. Beda dengan pemuda pada zaman nabi dan ulama’ dulu, mereka banyak  menghabiskan waktunya untuk belajar dan menghafal alqur’an maupun hadits. Miris sekali bukan?. lalu bagaimana kita harus menyikapi itu semua?.

 Imam at-Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Ummayah Asy-Syabani, ia berkata : “ aku pernah mendatangi Abu Tsa’labah al-khusyani dan bertanya kepadanya : bagaimanakah mengamalkan ayat ini ?ia lalu balik bertanya : ayat yang mana ? aku berkata : Firman Allah, “hai orang-orang yang beriman , jagalah dirimu , tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk. Hanya kepada Allah kamu kembali semuanya , maka dia akan menerangkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan “( surah al maidah (5) :105 ) . Ia menjawab : Demi Allah , sesungguhnya aku telah menanyakan hal itu kepada orang yang benar-benar mengerti. Aku pernah menanyakan hal itu kepada Rosulullah Saw. Maka Nabi menjawab : Bahkan hendaklah kalian saling menyuruh berbuat makruf dan saling mencegah kemungkaran, sehingga jika engkau melihat kekikiran  yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dunia yang diutamakan , dan kekaguman setiap orang kepada pendapatnya. Hendaklah engkau menjaga dirimu sendiri dan tinggalkanlah orang-orang awam , karena di belakang kalian masih ada hari-hari yang panjang . orang yang sabar di dalam hari-hari itu tidak ubahnya seperti orang yang menggenggam bara api. “(Riwayat at-Tirmidzi).

Jauh sebelum itu sesengguh rosulullah Saw. Telah memberikan tips kepada kita khususnya kepada para pemuda ketika menghadapi zaman yang penuh dengan fitnah, zaman dimana keburukan terlihat baik dengan bungkus yang menarik , dimana sulit menentukan mana yang haq dan yang bathil yaitu tetap istiqomh kepada ajaran islam, dengan amar ma’ruh nahi mungkar , mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari keburukan. Mengembalikan semua persoalan kepada al qur’an dan al hadits . kita ikuti ulama-ulama’ yang baik, insyaallah kita tidak akan pernah  menjadi orang yang bingung dan kita akan menjadi pemuda yang kuat ditengah fitnah mencuat. Pemuda yang kuat dan cerdas, berjuang dalam menegakkan agama islam.

Akhir kata, mari kita semua bersyukur sebagai seorang muslim atas karunia  iman dan islam ini. Disaat fitnah akhir zaman kian canggih mengganas , kita juga patut bersyukur karena hari ini mushaf dan tafsir al-qur’an serta kitab-kitab al hadits begitu mudah di dapat .Penjelasan para ulama’ tentang sebuah persoalan begitu gampang diakses dan di baca.

admin

Islamika Media Group merupakan Lembaga Pers Mahasiswa yang berada di bawah naungan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *