BUKURESENSI

Dari Sumbawa ke Paris: Sebuah Perjalanan dalam Buku Tentang Kamu

Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku.

Cinta memang tidak perlu ditemukan, cintalah yang akan menemukan kita.

Terima kasih. Nasihat lama itu benar sekali, aku tidak akan menangis karena sesuatu telah berakhir, tapi aku akan tersenyum karena sesuatu itu pernah terjadi.

Masa lalu. Rasa sakit. Masa depan. Mimpi-mimpi. Semua akan berlalu, seperti sungai yang mengalir.

Maka biarlah hidupku mengalir seperti sungai kehidupan.

Judul Buku: Tentang Kamu

Penulis: Tere Liye

Penerbit: Sabak Grip

Tahun Terbit: 2021

Jumlah Halaman: 503

“Apakah sabar memiliki batasan? Aku tahu jawabannya sekarang. Ketika kebencian, dendam kesumat sebesar apa pun akan luruh oleh rasa sabar. Selemah apa pun fisik seseorang, semiskin apa pun dia, sekali di hatinya punya rasa sabar, dunia tidak akan menyakitinya.” –hal. 48

Tentang Kamu adalah novel karya Tere Liye yang mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang wanita Bernama Sri Ningsih.  Diceritakan Sri berjuang untuk berdamai dengan masa lalunya dan menghadapi berbagai tantangan serta konflik yang membentuk karakternya menjadi sosok yang kuat.

Sinopsis

Kisah ‘Tentang Kamu’ dimulai ketika seorang pemuda Bernama Zaman Zulkarnaen seorang pengacara muda yang bekerja di firma hukum terkenal di London, diberi tugas untuk mengurus warisan misterius. Sosok sederhana dari Pulau Bungin, Sumbawa bernama Sri Ningsih adalah klien yang meninggalkan harta warisan tersebut. Karena Sri Ningsih tidak meninggalkan surat wasiat sama sekali, data dirinya sangat sulit ditemukan. Dengan begitu, akan sulit juga untuk mencari ahli waris yang berwenang menerima warisan dari Sri Ningsih.

Akan tetapi, terdapat satu barang yang membantu Zaman untuk menyelesaikan kasus harta waris dari Sri Ningsih yaitu diary milik Sri Ningsih. Aimee, adalah pengurus panti yang dipercayai Sri Ningsih untuk menghubungi kantor pengacara jika ia meninggal dunia dan menyimpan diary Sri Ningsih, sebelum dirinya kehilangan kesadaran. Diary tersebut berisikan lima bagian yang mana bagian itu ditulis oleh Sri Ningsih dengan sebutan Juz. Lima bagian itu dibagi menjadi:

Juz Pertama: Kesabaran (1946-1960)

Mengisahkan masa kecil Sri Ningsih di Pulau Bungin, Sumbawa, yang penuh perjuangan dalam menghadapi kemiskinan dan keterbatasan hidup.

Juz Kedua: Persahabatan (1961-1966)

Membahas masa mudanya saat merantau ke Jakarta. Persahabatan yang indah terjalin di tengah perjuangannya untuk hidup mandiri.

Juz Ketiga: Keteguhan Hati (1967-1979)

Menceritakan fase penting ketika Sri Ningsih dihadapkan pada keputusan besar dalam hidupnya yang memerlukan keberanian dan keteguhan hati.

Juz Keempat: Cinta (1980-1999)

Bagian yang menyentuh hati, di mana cinta sejati memainkan peran besar dalam kehidupannya, meskipun harus diwarnai pengorbanan dan kehilangan.

Juz Kelima: Memeluk Semua Rasa Sakit (2020)

Bagian akhir yang mengungkapkan kesendirian dan kedamaian Sri Ningsih dalam menghadapi segala rasa sakit yang pernah ia alami.

Ulasan

Aku cuma mau bilang semua orang harus baca buku ini minimal sekali, karena sebagus itu! Alurnya ditulis dengan begitu menarik sehingga mampu membuat para pembaca terpukau, termasuk aku. Tere Liye berhasil menyajikan kisah yang bukan cuma menghibur tetapi juga mengajarkan tentang pentingnya arti kesabaran dan cinta sejati. Dimulai dari gaya penulisan Tere Liye yang mudah dipahami dan mengalir dengan baik. Kemudian karakter-karakter dalam novel ini terasa hidup dan relatable, seperti Sri Ningsih yang kuat dan inspiratif.

Meskipun menghadapi banyak rintangan dalam hidupnya, ia tetap tegar dan mampu mengubah kesulitan menjadi kekuatan. Zaman, sebagai pengantar kisah Sri, berperan penting dalam mengungkapkan perjalanan hidupnya kepada pembaca. Selain itu, banyak pelajaran berharga yang dapat diambil dari kisah ini. Salah satunya adalah pentingnya kesabaran dan keteguhan hati dalam menghadapi cobaan hidup. Selain itu, Tere Liye juga menekankan nilai-nilai persahabatan dan kekeluargaan, yang dapat membantu seseorang melewati masa-masa sulit. Meskipun, beberapa pembaca mungkin merasa akhir cerita terlalu dramatis atau tidak realistis.

Penulis: Vika Nurfitria Noviana

Editor: Aryanti Artikasari

admin

Islamika Media Group merupakan Lembaga Pers Mahasiswa yang berada di bawah naungan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *