Masta IMM FAI usai digelar, mahasiswa baru keluhkan kendala sinyal

Selasa (01/09), islamikaonline.com

Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Muh. Abduh Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah usai melaksanakan Masa Ta’aruf (Masta) IMM. Kegiatan ini dilaksanakan secara daring. Hal ini disebabkan adanya pandemi yang masih mewabah sehingga tidak memungkinkan adanya perkumpulan orang dengan kapasitas yang banyak.

Masta IMM kali ini mengusung tema, “Menggembirakan Dakwah Ikatan, Kolaborasi Menuju Kampus Yang Mencerahkan”.

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut, tepatnya pada tanggal 29-31 Agustus 2020. Diawali dengan Grand Opening Masta IMM pada tanggal 29 Agustus 2020 melalui webinar dan dilanjutkan kegiatan Masta pada 2 hari berikutnya yang dibagi menjadi 2 kloter.

Masta IMM ini diikuti sebanyak 315 peserta dari 3 program studi yaitu PAI, HES dan IQT.

Adapun teknis kegiatan berupa pemberian materi dan diskusi. Tiga materi yang disampaikan meliputi materi
Kemuhammadiyahan, IMM dan Ke-Abduh-an disampaikan melalui aplikasi Schoology dan YouTube , sedangkan Forum Grup Discussion (FGD) dilaksanakan dengan cara webinar melalui Google Meet .

“Konsep Masta berbasis online. Terbagi menjadi 5 kelas, terdiri tiap kelasnya ada 30-an peserta dengan 2 PMK dan 1 Co-PMK. Dan FGD melalui via G-meet.” Ujar Taqi selaku Ketua Pelaksana kegiatan Masta IMM Abduh ini.

Menurut beberapa mahasiswa baru yang telah mengikuti serangkaian masta ini berpendapat bahwa kegiatan ini menyenangkan. “Mengasyikan tetapi ada sedikit kendala sinyal. Saya paham akan materi yang disampaikan”. Ujar Nurul Halimah, Mahasiswi baru program studi Hukum Ekonomi Syariah.

Hal yang sama juga dialami oleh Jalesta Herviana. Mahasiswi baru program studi Hukum Ekonomi Syariah asal Boyolali ini juga memiliki sedikit kendala sinyal. “Sangat menyenangkan, tapi kendala saya hanya disinyal yang kadang tidak mendukung” Ujarnya.

“Semoga IMM semakin maju karena IMM salah satunya untuk membangun kader Muhammadiyah dan kader bangsa”. Harap Jalesta.

• Reporter : Putri Yusnica Devi
• Editor : Supraptiningsih