INI JALANKU
(Susah banget ya tadi ujiannya…) samar samar terdengar suara para siswa yang baru saja menyelesaikan soal ujian. Pekan ini di sekolahku memang sedang dilaksanakan Penilaian Akhir Semester, dan ujian ini akan menjadi ujian terakhirku di SMA. Ya, saat ini aku sedang menduduki kelas 3 SMA yang sebentar lagi akan menentukan ingin berlabuh dimana saat perkuliahan. Tentunya aku memiliki universitas impian sama halnya dengan para siswa kelas 3 SMA lainnya. Kampus impianku menjadi salah satu kampus dengan peminat terbanyak setiap tahunnya, oleh karena itu aku sangat mengharapkan bisa diterima melalui jalur SNBP yaa walaupun sulit untuk bisa mendapatkan kuota tersebut.
Suasana penuh tegang sedang menyelimuti kelasku, hari ini adalah hari pengumuman nama-nama siswa yang akan mendapatkan kuota SNBP, setiap kelasnya mendapatkan 20 kuota siswa. (Semoga aku bisa mendapatkan kuota SNBP ya Allah…) doa semua siswa di dalam kelas saat ini. (Hayani Indah Permata, Fadhil Muhammad Hamzah,……) wali kelas pun mulai membacakan nama nama penerima kuota SNBP untuk kelasku. Sangat kuharapkan namaku keluar dari mulut wali kelasku, sembari menutup mata kuterus berdoa berharap aku menjadi salah satu penerima kuota. Hingga urutan ke 13 namaku tak kunjung terucap oleh wali kelasku, harapanku mulai pupus rasanya sudah tidak mungkin namaku akan tersebut. (Ya Allah aku sangat menginginkan ini…) batinku dengan sangat memohon kepada Allah. (Aisyah Khoirunnisa, Muhammad Muslih Ihsan, Akmal Fathin Ramadhan…) seketika rasa tenang menghampiri tubuhku, ya namaku akhirnya terucap oleh wali kelasku Muhammad Muslih Ihsan. Dengan rasa Syukur yang teramat sangat ku ucapkan Alhamdullillah dalam hati ku (Terimakasih Ya Allah, Engkau telah mengabulkan doa ku).
Waktu pulang pun sudah tiba aku sedang menunggu ojek onlineku sampai karena aku belum diizinkan untuk membawa motor sendiri ke sekolah, terkadang aku memang iri dengan teman teman ku yang boleh membawa motor ke sekolah oleh orang tuanya tapi setelah kupikirkan itu bukan suatu hal yang penting untuk dipermasalahkan, jadi ya.. biarkan saja. Aku pun menaiki motor ojek onlineku yang sudah sampai dan aku rasa selama perjalanan pulang ini mungkin orang orang di jalan heran kepadaku, karena aku tidak berhetnti tersenyum selama di motor membayangkan betapa senangnya aku nanti bisa diterima di kampus impianku melalui jalur SNBP. Aku pun sampai di rumahku kuberikan ongkos dan tip kepada ojek online tersebut, entah mengapa aku memberikan tip mungkin karena suasana hati ku sedang sangat bahagia.
Pada saat makan malam ku beritahukan kepada ayah dan bunda kalau aku mendapatkan kuota SNBP di sekolah. Aku memang baru bisa memberitahu mereka pada malam hari, karena dari pagi hingga sore orang tuaku sibuk dengan pekerjaan mereka dan aku sengaja tidak memberitahu mereka lewat whatsapp karena aku sengaja ingin memberitahunya secara langsung. Senyum bangga terpancar dari wajah kedua orang tuaku, saat melihat pemandangan ini rasanya aku semakin bertekad untuk bisa masuk kampus impianku. (Alhamdulillah nak, jangan lupa tetap berdoa meminta yang terbaik) nasihat diberikan oleh bunda ku diiringi dengan senyumannya yang sangat indah. Senyum manis dari adikku pun ikut terlihat ketika mengetahui hal tersebut, dia ikut bahagia ketika melihat aku bahagia akan hal ini.
Segala berkas ku siapkan untuk bisa memenuhi pemberkasan yang harus dipenuhi oleh para siswa penerima kuota SNBP. Dengan penuh suka hati aku menyiapkan seluruhnya agar pada hari pengumpulan berkas semuanya tidak ada yang terlewat satu pun. Tidak lupa aku selalu konsultasi dengan guru di sekolah ku, untuk jurusan apa yang memang cocok denganku. Aku pun mempunyai jurusan pilihanku sendiri yaitu Hubungan Internasional, entah mengapa aku sangat tertarik oleh jurusan itu dari awal aku menginjak kelas 10 SMA.
Hari pengumpulan berkas pun tiba, sebelum mengumpulkan semua berkas aku kembali memeriksa satu persatu berkas berkasku memastikan bahwa tidak ada yang terlewat sedikit pun. (Bismillah) batinku dalam hati sebelum mengumpulkan semua berkas yang diperlukan. Entah mengapa hatiku sangat yakin bahwa aku akan bisa diterima di kampus impian ku dengan jalur ini. Saat ini aku hanya perlu berdoa sampai nanti hari pengumuman pun tiba. Aku memilih dua pilihan jurusan yaitu Hubungan Internasional dan Ilmu Komunikasi, tentunya dalam satu kampus impian ku yang sama. (Semoga diberikan yang terbaik ya nak..) bundaku berbicara kepadaku sesaat setelah aku mengumpulkan berkas berkas ku. Aku rasa inilah jalanku, inilah jalan yang diberikan kepadaku untuk bisa aku lalui.
Dua bulan aku dan siswa siswa yang lain menunggu, harap harap cemas dirasakan oleh para siswa menunggu pengumuman SNBP tersebut. Mendekati hari pengumuman pikiran ku sangat gelisah memikirkan hasil pengumuman nanti, untungnya bunda ku selalu bisa menenangkan pikiranku. Hari yang ditunggu tunggu pun tiba, semua siswa merasa tegang ketika ingin melihat hasil pengumuman. Semua siswa diperintahkan untuk memeriksa email nya masing masing, karena pengumuman akan diberitahukan melewati email masing masing. Dengan sedikit kepercayaan diri aku pun memeriksa email ku besar harap bahwa kabar baik akan aku terima dan ketika aku lihat, seketika senyumanku hilang dari wajahku. Ya, aku tidak diterima jalur SNBP ini…
Penulis :Muhammad Syahidul Haqq