Diskusi Publik “Feminisme vs Feminazi”
Minggu, 4 April 2021 – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Pabelan mengadakan Diskusi Publik dengan tema “Feminisme vs Feminazi” pada hari Rabu, 31 Maret 2021, yang dimulai pada pukul 15.30 WIB sampai pukul 17.30 WIB. Diskusi ini menghadirkan Sukma Dukturiyawati, Alumni Feminist Camp sebagai narasumber . Aprilia Aryani Dewi Kurniawati mengungkapkan bahwa diskusi publik ini adalah program kerja tahunan Manajer Diskusi LPM Pabelan. Namun, berbeda dari tahun sebelumnya, untuk format diskusi tahun ini cakupan pesertanya jauh lebih banyak luas lagi. Selain karena alasan program kerja, tujuan LPM Pabelan mengadakan diskusi ini adalah untuk menyediakan wadah wacana keilmuan bukan hanya untuk anggota internal LPM, namun juga untuk masyarakat luas.
Dalam diskusi publik itu, pemateri menyampaikan berbagai materi, diantaranya tentang definisi dari Feminisme dan Feminazi itu sendiri. Bagi yang belum tahu, Feminisme adalah serangkaian gerakan sosial, gerakan politik, dan ideologi yang memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mendefinisikan, membangun, dan mencapai kesetaraan gender di lingkup politik, ekonomi, pribadi, dan sosial. Sedangkan Feminazi adalah gerakan yang melebihi Feminisme, yaitu gerakan yang intinya suatu usaha dari perempuan untuk melebihi laki-laki.
Dalam diskusi publik itu Aprilia juga mengungkapkan bahwa sepanjang diskusi berlangsung jumlah peserta yang mengikuti hingga akhir diskusi publik ini berjumlah 309 orang dari 311 pendaftar. Para peserta terdiri dari komunitas, tamu undangan, serta mahasiswa dari seluruh Indonesia. Agar menarik minat dari mahasiswa untuk mengikuti diskusi publik ini, ia juga mengungkapkan kalau ia memilih tema kesetaraan gender karena isu kesetaraan gender dirasa pas, baik untuk pria maupun wanita, dan timnya terus mempublikasikan acara ini secara meluas.
Terkait dengan antusiasme para peserta dalam acara diskusi online ini, antusiasme para peserta cukup tinggi, tidak hanya interaktif melalui chat saja, tapi juga banyak yang open mic, baik untuk sharing maupun bertanya. Sepanjang acara berlangsung, tidak ada hambatan yang mengganggu baik dari narasumber maupun dari peserta.
Aprilia berharap dengan diadakannya diskusi publik ini mampu memberikan tambahan ilmu serta wawasan dalam masyarakat luas terkait isu kesetaraan gender, dan semoga kedepannya peserta dapat lebih peka terhadap isu-isu sosial yang sedang berkembang. Untuk kedepannya, diskusi online seperti akan diadakan lagi dengan tema yang berbeda
- Reporter : Mulia Aslihan, Yanuar Irvansyah
- Editor : Raihan, Fafa
